SEGMENTASI PENGOLAHAN CITRA
SEGMENTASI CITRA
A. PENGERTIAN
Segmentasi citra merupakan proses untuk membagi citra ke dalam
beberapa bagian yang memiliki kemiripan atribut (homogen) berdasarkan
kriteria tertentu , misalnya tingkat keabuan suatu piksel dengan tingkat keabuan
piksel tetangganya, lalu hasil proses segmentasi digunakan untuk proses tingkat
lebih lanjut yang dapat dilakukan terhadap suatu citra, misalnya proses
klasifikasi citra dan proses identifikasi objek. Pada
citra yang hanya mengandung satu objek, objek dibedakan dari latar belakangnya.
Umumnya
hasil segmentasi citra berupa citra biner di mana objek (foreground) yang dikehendaki berwarna putih (1), sedangkan background yang ingin dihilangkan
berwarna hitam (0). Sama halnya pada proses perbaikan kualitas citra, proses
segmentasi citra juga bersifat eksperimental, subjektif, dan bergantung pada tujuan
yang hendak dicapai.
B. ALGORITMA
Algoritma segmentasi
citra berdasarkan karakteristik nilai derajat kecerahan citra :
1. discontinuity
: citra dibagi berdasarkan perubahan yang mencolok dari derajat kecerahannya. Umumnya
digunakan untuk deteksi titik, garis, area, dan sisi citra.
2.
similarity
: didasarkan atas thresholding, region growing, dan region spiltting and
merging. Prinsip segmentasi citra bisa diterapkan untuk citra yang statis
maupun dinamis.
C. METODE
1. Thresholding
Thresholding prosesnya
didasarkan pada perbedaan derajat keabuan citra. Dalam proses ini dibutuhkan
suatu nilai batas (nilai threshold).
-
Jika nilai intensitas citra ≥ nilai
threshold à
diubah menjadi putih (1)
-
Jika nilai intensitas citra ≤ nilai
threshold à
diubah menjadi hitam (0).
-
Hasil dari thresholding berupa citra biner.
-
![](file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Gambar 1. Contoh
segmentasi citra menggunakan metode thresholding.
2. Active
Contour
Active contour adalah metode yang
menggunakan model kurva tertutup yang dapat bergerak melebar ataupun menyempit.
![](file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Gambar 2. Contoh hasil segmentasi citra menggunakan
active contour
3. Segmentasi
warna berdasarkan komponen Hue
Segmentasi warna merupakan metode
yang memisahkan antara objek dengan background berdasarkan ciri warna tertentu
dari objek tersebut dengan mengkonversi ruang warna citra yang semula RGB
menjadi ruang warna HSV (Hue, Saturation, Value). Hue adalah komponen yang
merepresentasikan warna dari berbagai panjang gelombang cahaya yang diekstrak
dan dibagi-bagi menjadi beberapa daerah warna.
![Description: https://pemrogramanmatlab.files.wordpress.com/2015/02/pembagian-range-warna-citra-digital.jpg?w=604](file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg)
![Description: https://pemrogramanmatlab.files.wordpress.com/2015/02/program-matlab-gui-segmentasi-warna-citra-digital.jpg?w=604&h=323](file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg)
Gambar
3. Pembagian daerah warna Hue Gambar 4. Contoh segmentasi warna terhadap warna hijau
4. Deteksi
Tepi
Penentuan tepian objek bertujuan
untuk mengenali objek-objek yang terdapat dalam citra. serta mengidentifikasi
garis batas (boundary) objek pada
citra. Tepian disebut sebagai lokasi piksel yang memiliki nilai perbedaan
intensitas citra secara ekstrem. Sebuah edge
detector bekerja dengan cara mengidentifikasi dan menonjolkan lokasi-lokasi
piksel yang memiliki karakteristik tersebut. Operasi deteksi tepi dilakukan
melalui proses konvolusi matriks menggunakan suatu kernel matriks.
5. Watershed
Watershed adalah metode yang
membagi citra menjadi region yang berbeda dengan menggambarkan citra sebagai relief topografi. Metode watershed
menghasilkan terlalu banyak region yang menyebabkan bagian penting objek
terpisah atau disebut oversegmentasi.
Cara mengurangi oversegmentasi
meliputi watershed dengan memanfaatkan perbedaan gradien untuk menentukan arah
dari kemiringan topografi, penambahan marker yang dapat digunakan untuk
mensegmentasi sebagian objek yang dipilih, serta dengan menggunakan
multiresolusi yang mengurangi oversegmentasi
dengan skala ruang.
![](file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.jpg)
![](file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image011.jpg)
![](file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image013.jpg)
gambar 5. Kiri
(citra asli), tengah (citra hasil transformasi watershed yang oversegmentasi), kanan(citra
hasil transformasi watershed dan low pass filtering).
6. Transformasi Hough
Transformasi
Hough digunakan untuk mendeteksi garis lurus. Transformasi Hough dapat digunakan
untuk mengisolasi atau memperoleh fitur dari sebuah citra. Keuntungan
transformasi Hough adalah dapat mendeteksi sebuah tepian dengan celah pada
batas fitur dan secara relatif tidak dipengaruhi oleh derau atau noise.
Transformasi Hough bekerja dengan memanfaatkan sebuah deret Array yang
dinamakan akumulator.
Berikut penerapan rumus fungsi
transformasi hough :
![](file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image015.jpg)
![](file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image017.jpg)
![](file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image019.jpg)
(a)Fungsi Garis (b) fungsi lingkaran (c) Vector
![](file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image021.jpg)
Gambar 6. Contoh
hasil Tranformasi lingkaran hough
D.
JENIS-JENIS
1. Segmentasi Pola Tekstur menggunakan
Filter Gabor
2. Segmentasi Warna menggunakan
Algoritma Fuzzy C-Means Clustering
3. Segmentasi Warna menggunakan
Algoritma K-Means Clustering
4. Segmentasi Warna dalam ruang warna
HSV
5. Segmentasi Citra dengan Metode Multi
Thresholding dan K-Means Clustering
6. Segmentasi Citra Grayscale dengan
Metode K-Means Clustering
E. PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Terdapat
beberapa contoh penerapan segmentasi citra, salah satunya adalah segmentasi
citra batik berdasarkan fitur tekstur.
Kain
batik dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan pola-polanya dan kemudian dapat
dilakukan proses pengenalan pola. Proses segmentasi citra batik ini menggunakan
metode Filter Gabor dan K-means
Clustering berdasarkan fitur tekstur dengan menggunakan 4 sampel batik setiap jenis dari citra akan dilakukan 18 kali pemrosesan
dengan mengkombinasikan nilai gamma, theta, dan lambda. Setiap 1 sampel batik akan diambil 1 jenis secara acak.
Setiap 1 jenis batik yang dipilih akan dilakukan pengecilan ukuran (resize),
pengaturan pencahayaan (brightness), dan pemotongan citra (cropping).
Setelah dilakukan pengujian proses segmentasi citra dengan membandingkan nilai gamma,theta,
dan lambda. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan setelah dilakukan
beberapa kombinasi nilai yang ada, dapat diketahui bahwa hasil citra Filter
Gabor dan K-means Clustering akan baik pada nilai gamma=0.5,
nilai theta=90, dan nilai lambda=15.Sedangkan selain nilai gamma=0.5,
nilai theta=90, dan nilai lambda=15 akan mengalami penurunan
kualitas citra.
![](file:///C:/Users/lenovo/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image023.jpg)
Gambar 7. Hasil segmentasi citra batik
Penerapan
segmentasi citra yang lain :
1. Segmentasi
iris mata menggunakan transformasi hough
2. Penerapan
Filter Gabor Untuk Analisis Tekstur Citra Mammogram
3. Penerapan
Metode Segmentasi untuk Mendeteksi Kanker Payudara dengan Pengolahan Citra
Mammogram
4. Penerapan
Metode Segmentasi Pada Analisis Citra Digital Head Ct Scan
Komentar
Posting Komentar